Mengenai Saya

Labels


Selamat datang di blog saya,Semoga menyenangkan membaca di blog ini
SALAM BLOGGER
[+] Post Title :

Mengatasi kondisi terburuk: Cara mereparasi BIOS yang rusak


[+] Date : Sabtu, 14 Januari 2012
[+] Author : Alma'ruff audi
[+] Link : https://almaevolution.blogspot.com/2012/01/mengatasi-kondisi-terburuk-cara.html
[+] Type : ,
Dapet info noh dari Ebook yang kubaca,...!!!
pengen tau apa? yaudah langsung saja di simak,...!!!


Saat pengaturannya salah atau terjadi masalah saat meng-update BIOS, kemungkinan besar, saat PC dihidupkan layar monitor tetap gelap. Akibatnya, Anda tidak dapat me-load BIOS lama atau melakukan booting. Tenang dulu, ada beberapa cara untuk menyelamatkan mainboard:

  • BIOS ganda: Bila satu rusak,
gunakan yang kedua Board Gigabyte memiliki BIOS ganda (Dual BIOS). Hal serupa ditawarkan oleh MSI (SafeBIOS) dan Aopen (HardBIOS). Gigabyte menggunakan 2 chip terpisah. Pada board lainnya, terdapat 2 versi BIOS pada sebuah Flash ROM. Bila sebuah BIOS rusak, Anda dapat menghidupkan PC dengan BIOS lainnya.
  • Recovery Jumper: Tidak banyak
board yang memilikinya Apabila setting BIOS yang baru tidak berhasil, Anda juga dapat menyelamatkan board dengan jumper ini - bila ada (lihat dalam buku panduan). Tempatkan jumper pada posisi Recovery dan jalankan PC dengan disket update - berisi image BIOS - yang mampu memboot. Otomatis PC akan meng-copy image BIOS ke Flash- ROM. Selama proses ini Anda tidak melihat apa-apa pada monitor, hanya floppy- LED dan sebuah bunyi ‘bip’ menandakan PC hidup. Setelah bunyi ‘bip’ tersebut,matikan PC, kembalikan jumper ke posisi semula dan boot dengan BIOS yang baru.


  • ”Hot Swap”: Alternatif
terakhir yang berbahaya Pada kasus ekstrim seperti ini, Anda dapat mencoba menukar BIOS dengan board lain (yang sama jenisnya). Saat BIOS dipertukarkan, board dengan BIOS yang masih baik, harus dalam keadaan hidup. Setelah BIOS rusak Anda dipasangkan, lakukan update BIOS pada board yang masih hidup tersebut. Bila berhasil, BIOS Anda bisa terselamatkan. Bila tidak, Anda terpaksa harus membeli BIOS baru (susah diperoleh di Indonesia), atau membawa board Anda kembali ke distributornya. Awas! Praktek ini dapat membahayakan “keselamatan” board yang masih dalam kondisi “sehat”.

Sekian semoga bermanfaat

0 komentar: